Pages

Sunday, December 16, 2007

Kisah dari kuburan...

Anda suka ke kuburan?

Atau Anda kenal ada orang yang suka ke kuburan?

Ya, nyaris gak ada yang suka... bahkan Saya tidak yakin kalau para penggali kubur dan petugas disana benar-benar menyukai untuk pergi ke "tempat kerja"-nya.

Siang itu, tanpa antusiasme dan kegembiraan sedikit pun, Saya memutuskan untuk menghadiri 'acara' pemakaman ayah salah seorang sahabat Saya. Ayah sahabat Saya tersebut sebetulnya masih dapat dikategorikan "muda"; baru 61 tahun.

Sahabat Saya sempat bercerita bagaimana 'hebat' karir ayahnya, sewaktu masih menjadi pejabat, dan bagaimana kondisi finansial, mental, dan fisik ayahnya menurun dengan drastis pada masa pensiunnya. Sesuatu yang tidak aneh sebetulnya...

Lihat saja sekeliling Anda, lihat orang tua Anda, lihat paman-bibi Anda, lihat sahabat dan kenalan mereka; nyaris semuanya mengalami apa yang disebut sebagai "salah rencana secara massal".

Apa itu "salah rencana
secara massal"?


Sejak kecil -pada masa dimana kita belum bisa membedakan yang baik dan benar- kebanyakan kita sudah di-affirmasi secara agresif oleh orang tua, paman-bibi, guru, dlsbnya, untuk melakukan 'rencana-rencana besar' sebagai berikut; 'belajar yang rajin', 'sekolah yang bener', 'cari kerja di perusahaan besar', 'menikah', 'beli rumah', 'nabung untuk hari tua', dst-nya dst-nya...

Tapi kenyataannya?

Coba lihat apa yang terjadi dengan orang-orang yang memberi 'nasihat/rencana' tersebut? Kebanyakan mereka, di hari tuanya, mengalami berbagai masalah dalam hidupnya; Post Power Syndrome, tabungan terkuras untuk mempertahankan gaya hidup, deposito dicairkan untuk biaya berobat, simpanan ludes akibat melakukan investasi yang salah, dlsbnya.

Lantas, kalau 'nasehat' tersebut sudah tidak ampuh lagi, mengapa 'nasehat/rencana ajaib' tersebut terus diberikan turun-temurun, dari generasi ke generasi?

Anyway, kurang lebih 10 meter dari kuburan ayah sahabat Saya tersebut, ternyata ada acara pemakaman seorang balita. Suara histeris dari sang ibu menarik perhatian Saya untuk mendekat, dan mencoba mendengar apa yang ekspresikannya didepan kuburan anaknya.

Dengan agak sungkan, Saya memutuskan untuk melangkah, mendekati ke arah kuburan si anak, untuk dapat mendengar lebih jelas 'ekspresi' sang ibu.

"Mama bukan gak sayang dedek..., Mama kerja, dek..."

"Mama cari uang untuk beliin dedek mainan..."

"Mama gak tahu kalo dedek sakit... maafin Mama, dek...."

Itulah sebagain ekspresi yang Saya dengar dan membuat pikiran Saya melayang kemana-mana....

Bukannya Saya tidak tertarik untuk mengetahui apa penyebab kematian si anak. Tapi, bagi Saya, adalah jauh lebih penting untuk tidak melakukan 'kesalahan' yang sama seperti sang ibu.

Beberapa hari kemudian, di salah satu stasiun televisi swasta, Saya melihat acara talk-show dengan salah satu komedian baru Indonesia yang sedang meroket namanya. Pada acara tersebut, orang2 terdekat si komedian diwawancara, untuk diminta komentar, pesan, dlsbnya, mengenai si komedian.

Yang menarik adalah; pada saat si pengasuh ("nanny", istilahnya) diwawancara, dan memberikan pesan, sekaligus salam perpisahan (karena akan pulang kampung dan menikah, setelah mengasuh sang komedian sejak usia 2 bulan sampai dengan usia 22 tahun!), sang komedian kita ini menangis tersedu-sedu! Terlihat sekali bagaimana erat-nya hubungan (bathin) antara keduanya.

Ironisnya adalah, pada saat sang Ibu komedian ini diwawancara, sang komedian terlihat biasa-biasa saja. Walaupun pada wawancara tersebut sang Ibu mengucapkan permohonan maafnya karena tidak bisa selalu menemani dan mengasuhnya (karena tuntutan pekerjaan!).

Saya tertegun. Saya tidak sanggup membayangkan, bagaimana perasaan sang Ibu melihat ekspresi kontras dari sang komedian.

Untuk Saya, acara tersebut sangat berkesan. Bukan karena 'kegilaan' acara tersebut, tapi lebih kepada bagaimana acara tersebut mengingatkan Saya atas kondisi keluarga Saya, dan bagaimana acara tersebut memberikan potret menyedihkan atas kondisi umum masyarakat di kota2 besar.

Apakah Saya akan membiarkan istri Saya memberikan "hak asuh" atas anak Saya kepada orang lain ("nanny", "si mbak", dlsbnya)?

Apakah Saya akan terus lebih banyak menghabiskan waktu di kantor daripada bersama anak dan istri Saya, sepanjang usia produktif Saya?

Apakah alasan "cari uang untuk menghidupi keluarga" cukup valid untuk membuat Saya merasa tenang dan bahagia bekerja di kantor, jauh dari keluarga Saya?

Apakah gelar "pahlawan ekonomi keluarga" akan membuat Saya bahagia selamanya?

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, yang pasti adalah; Saya tidak bersedia!

Hidup hanya satu kali saja! Saya ingin hidup yang lebih bernilai tinggi, berkualitas, memiliki waktu yang lebih banyak bersama anak-istri dan keluarga besar Saya, menikmati waktu yang lebih banyak untuk diri sendiri dan lingkungan, menikmati semua uang dan kekayaan Saya sejak usia muda, membantu sebanyak mungkin orang untuk mencapai tujuan hidup mereka, dan banyak lainnya.

Intinya adalah; kebebasan sepenuhnya untuk memiliki kendali, menikmati hidup, membantu orang lain, dan kebahagian Saya.

Apakah hal tersebut mungkin Saya (dan Anda) dapatkan?

Anda mau bertaruh?


 

DISCLAIMER: THIS NEWSLETTER IS OFFERED FOR INFORMATIONAL AND EDUCATIONAL PURPOSE ONLY. WE HAVE BEEN DOING OUR BEST TO PREPARE THIS NEWSLETTER. THE AUTHOR AND PUBLISHER MAKE NO REPRESENTATION OR WARRANTIES WHICH RESPECT TO ACCURACY, APPLICABILITY, FITNESS, OR COMPLETENESS OF THE CONTENT OF THIS NEWSLETTER. THEREFORE IF YOU WISH TO APPLY IDEAS CONTAINED IN THIS NEWSLETTER, YOU ARE TAKING FULL RESPONSIBILITY OF YOUR ACTIONS. EVERY EFFORT HAS BEEN MADE TO ACCURATELY REPRESENT THIS NEWSLETTER AND IT'S POTENTIAL. THERE IS NO GUARANTEE THAT YOU WILL EARN ANY MONEY USING THE TECHNIQUES AND IDEAS IN THIS NEWSLETTER. EXAMPLES IN THIS DOCUMENT ARE NOT TO BE INTERPRETED  AS PROMISE OR GUARANTEE OF EARNINGS. EARNING POTENTIAL IS ENTIRELYDEPENDENT ON THE PERSON USING OUR PRODUCTS, IDEAS, AND TECHNIQUES. WE DO NOT PURPORT THIS AS A "GET RICH SCHEME". ANY AND ALL FORWARD LOOKING STATEMENT HERE ARE INTENDED TO EXPRESS OUR OPINION OF EARNINGS POTENTIAL. MANY FACTOR WILL BE IMPORTANT IN DETERMINING YOUR ACTUAL RESULTS AND NO GUARANTEE ARE MADE THAT YOU WILL ACHIVE RESULTS SIMILAR TO OURS OR ANYBODY ELSES, IN FACT NO GUARANTEE ARE MADE THAT YOU WILL ACHIEVE ANY RESULTS FROM OUR IDEAS AND TECHNIQUES IN THIS NEWSLETTER. THIS NEWSLETTER IS OFFERED AS A FREE PRODUCT, AND CONSTRUCTED FROM MANY REFERENCES AVAILABLE FOR THE AUTHORS.

 


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

No comments:

vadis web search

Custom Search

Extras!

JakFM




Bloggosphere News!

Popular Posts

Sindikasi Utama Okezone